Calon Pegawai Negeri Sipil (Bahasa Indonesia) - Part 2 : Memilih Formasi dan Tips dan Trik -

Halo teman-teman, postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya. Jadi kalau belum kalian baca, silahkan kalian baca terlebih dahulu Part 1. Pada postingan sebelumnya aku sudah membahas alasan memilih CPNS dan berkas pendaftaran CPNS. Di postingan ini aku akan membahas beberapa hal yang sudah banyak kalian tanya seperti formasi apa yang aku daftar pada saat itu, ada pilihan formasi apa di Kementerian PUPR, cara memilih formasi yang tepat, apa yang harus dipelajari, dan berbagai pertanyaan lainnya. Baiklah, yuk kita mulai.


Bagaimana memilih formasi yang tepat?
Di postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa hal terpenting dalam memilih formasi adalah ikuti kata hati kalian dan pastikan kalian memenuhi syarat. Kenapa? Bagiku hal itu sangatlah penting karena secara otomatis kalian bakal tidak lulus kalau ternyata kalian tidak memenuhi persyaratan formasi. Tahap selanjutnya apabila kalian memenuhi persyaratan kalian harus mengikuti kata hati kalian.

Penerimaan CPNS 2017 langsung mengarahkan kita kepada jabatan fungsional, artinya saat kita masuk kita sudah memiliki jabatan tertentu dengan fungsi tertentu yang akan melekat selama kita menjalani kehidupan sebagai abdi negara. Contohnya, saat aku memilih formasi di CPNS 2017, ada berbagai pilihan jabatan fungsional mulai dari Teknik Jalan dan Jembatan, Teknik Pengairan, Teknik Tata Bangunan dan Perumahan, dan Teknik Lingkungan. Dari nama-nama jabatan tersebut tentunya kalian sedikit tahu bahwa gambaran tugas jabatan fungsional tersebut akan berada di bidang-bidang tertentu. Misalnya, Teknik Jalan dan Jembatan akan selalu fokus dalam bidang jalan dan jembatan, Teknik Pengairan akan selalu fokus dalam bidang pengairan, bendung, sungai, dan seterusnya.

Lalu kenapa aku memilih Teknik Jalan dan Jembatan? Hal ini karena minat dan bakat. Skripsi S1 aku pada saat itu tentang struktur dan minat aku di struktur, jika aku disuruh memilih struktur jembatan dan struktur bangunan. Aku bakal lebih memilih struktur jembatan karena menurutku struktur jembatan itu unik. Oleh karena itu, aku pun memilih Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Pertama. Ahli Pertama adalah tingkatan keahlian jabatan fungsional, tingkat keahlian jabatan itu mulai dari ahli pertama, ahli muda, ahli madya, dan ahli utama. Apabila kalian lulusan S1, maka kalian akan secara otomatis dianggap sebagai ahli pertama. Tingkat keahlian ini akan ikut naik seiring dengan peningkatan kemampuan kalian misalnya tingkat pendidikan, hasil tulisan dan karya ilmiah, kinerja kalian, dan lain-lain. Intinya, jika kalian tidak memilih formasi sesuai dengan minat kalian, kalian akan kesusahan sendiri menjalaninya nanti. Bukan berarti kalian harus memilih formasi yang sebidang dengan tugas akhir kalian, ngga bukan, yang penting itu adalah minat kalian, kemauan kalian dalam belajar karena untuk bekerja menjadi seorang abdi negara itu bukan hanya untuk satu atau dua tahun saja, maka dari itu pikirkan baik-baik dari sekarang.

Selain persyaratan, minat dan bakat, hal lain yang penting adalah opportunity dan probability. Loh kok opportunity dan probability? Baiklah, begini maksudnya, banyak yang bertanya "Ada pertimbangan khusus dalam memilih formasi?" Pendaftar CPNS 2017 pada saat itu cukup banyak. Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada saat itu ada sekitar 30.000 pendaftar dan yang dipilih hanya 1.000 orang. 

Ada pertanyaan begini "Aku cumlaude, bisa ga kak aku lewat jalur itu? Untungnya apa?" Saat melihat probabilitas yang begitu, saat itu pula aku lebih memilih masuk melalui jalur cumlaude walau yang diterima melalui ini hanya 23 orang. Kenapa memilih jalur cumlaude padahal kuotanya kan sedikit? Pertama, jalur cumlaude ini tidak mengenal passing grade nilai Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada saat Computer Assissted Test (CAT) sehingga kemungkinan lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) lebih besar, tapi tetap saja nilai kita harus tetap masuk dalam kuota peserta lolos jika ingin lanjut ke tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Kedua, saingan kita berkurang walau diikuti juga dengan berkurangnya kuota formasi. Passing grade TWK sebesar 75, TIU sebesar 80, dan TKP sebesar 143.

Lalu ada lagi pertanyaan begini "Aku ga cumlaude, nilai IPK pun ngepas, gimana?" Jadi, selama kalian memenuhi persyaratan IPK dan lain-lain sebagainya, kalian akan tetap lolos administrasi. Lalu, kalau memang tidak cumlaude, hal yang bisa kalian lakukan adalah berdoa dan belajar lebih giat lagi dengan latihan soal. Berdoa dan berusaha itu penting

Banyak yang bilang "Duh, banyak banget saingannya, aku pesimis deh." Begini deh, hidup ini memang penuh persaingan, bahkan sebelum kamu lahir saja, itu sperma bersaing membuahi ovum, biar bisa jadi kalian. Coba deh yang nyantol sprema lain, ga bakalan jadi kalian. So, please stop being so pessimistic before you try. Okay.

Tips dan trik lolos CPNS gimana?
Okay, jujur aja aku tuh sedih kalau ditanya ini karena ga tau mau jawab apa. Haha. Seperti yang sudah aku jelaskan, bahwa aku pada saat itu lebih fokus kepada persiapan S2 dan aku sama sekali tidak punya ide harus kasih tips dan trik apa. Namun, ada beberapa hal yang menjadi catatan aku disini sesuai dengan pengalaman.
1. Siapkan berkas yang masih berlaku sesuai ketentuan dan persyaratan.
2. Seluruh berkas yang difotokopi wajib dilegalisasi.
3. Pastikan seluruh scan berkas dapat dibaca dengan jelas.
4. Saat hari H tes, datanglah pagi-pagi atau lebih awal karena yang terlambat tidak boleh mengikuti tes dan otomatis gugur (berdasarkan pengalaman nyaris telat).
5. Latihan soal boleh, misalnya latihan soal dari buku-buku CPNS, tapi jangan terlalu dipusingin. Apalagi saat psikotes, rileks aja ga usah ngapa-ngapain, ga usah belajar saat malamnya, istirahat yang cukup. Belajar hanya perlu saat tes SKD yang berisi tentang wawasan kebangsaan, sejarah, deret, aritmatika, kemampuan menarik kesimpulan, dan lainnya, serta tes SKB yang berisi tentang kemampuan bidang sesuai jabatan fungsional yang kalian daftar.
6. Berdoa jangan lupa.
7. Minta restu orang tua, atau istri/suaminya, atau keluarganya, atau orang terdekat, atau pacarnya juga jangan lupa. :)

Okay. Intinya, apapun pilihan kalian, semua pekerjaan itu berguna dalam kehidupan, tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah derajatnya dan sebaiknya bekerjalah sesuai dengan minat dan bakat kalian karena kalian akan merasa bahagia "The best feeling in the world is getting paid to do something that you love". Aku sendiri memilih CPNS ini karena ingin mencoba hal lain, hal yang sesuai dengan prinsip hidupku yaitu agar ilmuku berguna bagi orang banyak walaupun pada awalnya pilihan CPNS ini ditentang oleh orang-orang terdekatku karena "anggapan tertentu" tentang PNS.

Sekian dari postingan ini, sampai jumpa di part selanjutnya Part 3. Selamat berjuang!

Comments